KOMUNIKASI FORMAL DAN INFORMAL
Assalamualaikum temen-temen, kali ini saya ingin menjelaskan tentang "KOMUNIKASI FORMAL DAN INFORMAL". Selamat membaca! 😉
Komunikasi formal dan informal masuk dalam saluran komunikasi organisasi. Dua jenis komunikasi ini berfungsi untuk mengetahui bagaimana pendistribusian informasi antaranggota organisasi. Efektif atau tidaknya komunikasi formal dan informal berpengaruh pada penyaluran informasi dan efektivitas organisasi, baik dalam konteks hubungan maupun pencapaian tujuan organisasi.
·
Apa itu komunikasi formal dan informal dalam
organisasi?
❤ Keuntungan utama Sistem komunikasi formal diberikan di bawah ini
- · Meningkatkan efisiensi keseluruhan: ini jenis komunikasi yang digunakan dengan mengikuti aturan yang telah ditetapkan sehingga meningkatkan efisiensi keseluruhan organisasi.
- · Sistem komunikasi yang mudah: Manajemen tingkat atas berkomunikasi dengan karyawan mereka dengan menggunakan sistem komunikasi formal ke bawah. Sekali lagi karyawan berkomunikasi dengan otoritas mereka yang lebih tinggi untuk menggunakan sistem ini. Sangat mudah untuk berkomunikasi satu sama lain.
- Catatan permanen: Salinan komunikasi formal selalu disimpan dalam file dan digunakan sebagai referensi. Akibatnya, mudah untuk mencari salinannya jika perlu.
- · Penyelesaian kerja yang cepat : Terkadang komunikasi yang cepat dibutuhkan dengan karyawan. Untuk menggunakan sistem komunikasi formal ke bawah , dimungkinkan untuk berkomunikasi dengan karyawan dengan cepat. Jadi pekerjaan itu bisa selesai tepat waktu.
- · Pemeliharaan disiplin: Di bawah sistem komunikasi formal, para pekerja diwajibkan untuk berhati-hati dengan tugas mereka sendiri. Sehingga pada akhirnya membuat disiplin dalam berorganisasi.
- · Kemudahan kerja sama dan koordinasi: Kerja sama dan koordinasi sangat penting untuk menjalankan aktivitas bisnis dengan lancar. Komunikasi formal adalah bagian dari koordinasi. Sehingga, kegiatan terkoordinasi dapat dilakukan dengan baik dan mudah melalui komunikasi formal.
- · Gunakan sebagai referensi : Dokumen komunikasi formal dicatat oleh organisasi. Jadi, dokumen-dokumen yang terekam tersebut digunakan sebagai sumber pegawai.
- · Kemudahan pendelegasian wewenang: Otoritas didelegasikan oleh atasan kepada bawahan melalui bantuan komunikasi ini.
❤ Kerugian dari komunikasi formal ini diberikan di bawah ini
- · Pemborosan waktu: Manajemen tingkat atas berkomunikasi dengan karyawan mereka dengan mempertahankan dewan suksesi, bukan mengabaikan eksekutif atau tingkat mana pun. Itulah mengapa hal itu membutuhkan banyak waktu dan membuang banyak waktu orang yang bersangkutan.
- · Tidak fleksibel: Biasanya komunikasi formal tidak fleksibel. Jika seseorang di luar saluran bermaksud untuk mengubah pandangannya, itu tidak mungkin. Bahkan ketika diperlukan untuk berubah, itu sangat sulit.
- · Kurangnya inisiatif: Di bawah sistem komunikasi ini setiap orang melakukan tugasnya dengan mengikuti sistem tertentu yang telah ditentukan sebelumnya. Sehingga menjadi kendala untuk mengembangkan kreativitas karyawan.
- · Sikap otoriter: Dalam sistem ini pengirim adalah otoritas yang lebih tinggi dan penerima adalah staf yang lebih rendah. Umumnya perintah atasan tidak bisa dilanggar. Ini menciptakan budaya otoriter dalam organisasi.
- · Kurangnya keramahan : Dalam sistem komunikasi formal, staf bawahan secara ketat mengikuti perintah otoritas atasan. Sehingga pelaksana perintah tidak menaati kewajibannya dengan baik.
- · Mahal: Dalam sistem ini kebijakan dan aturan organisasi ditaati dengan benar. Kadang-kadang itu menciptakan situasi krusial dan itu adalah faktor waktu. Untuk ini, biaya sistem komunikasi formal lebih tinggi daripada yang lain.
Komunikasi
informal
dalam organisasi Komunikasi informal adalah proses komunikasi yang terjadi
tanpa memperhatikan struktur organisasi. Bentuk komunikasi ini disetujui secara
sosial, karena proses komunikasinya lebih berorientasi pada individu dibanding
organisasi.
- Saluran komunikasi informal
muncul dari hubungan sosial antaranggota organisasi.
Komunikasi informal melibatkan semua anggota organisasi,
mulai dari atasan hingga pelaksana yang paling bawah. Berbeda dengan komunikasi
formal, komunikasi informal terbentuk karena adanya kedekatan fisik maupun
sosial. Bagi karyawan, komunikasi informal sangat berperan penting karena dapat
memelihara integritas, konsep diri, harga diri, solidaritas, serta penyaluran
opini publik. Komunikasi informal lebih banyak terjadi secara langsung atau
tatap muka, sehingga pesan yang dikirimkan dapat beredar dengan cepat serta
memberi kesan jujur, saling percaya, akrab, dan terbuka.
- Struktur
Di dalam komunikasi informal, pada umumnya tidak
mempedulikan struktur pesan atau informasi yang disampaikan. Bahkan ada yang
beranggapan bahwa komunikasi informal ini bergerak secara bebas tanpa adanya
hirarki dan aturan yang berlaku. Maka dari itu, komunikasi informal ini
digunakan dalam situasi yang tidak resmi atau dalam keadaan yang penting
atau urgent.
- Faktor
Adapun beberapa faktor yang menyebabkan komunikasi informal ini muncul, yaitu di antaranya:
- · Pemuasan kebutuhan manusia.
- · Perlawanan terhadap pengaruh yang kaku dan membosankan juga monoton.
- · Keinginan untuk mempengaruhi orang lain.
- · Sumber informasi sebagai tali pererat hubungan dalam suatu pekerjaan dan organisasi.
Perlu diketahui bahwa komunkasi informal ini sangatlah dibutuhkan di setiap perusahaan, bahkan komunikasi informal ini tetap harus dijaga untuk menjaga silaturahmi atau hubungan antar individu dalam suatu perusahaan atau organisasi.
Sehingga ada pun beberapa manfaat, jika Anda
mempelajari komunikasi informal yaitu di antaranya:
· ❤Mempererat Hubungan Individu
Ketika Anda menggunakan komunikasi informal dalam komunikasi organisasi, maka Anda secara tidak langsung dapat memperat hubungan individu sesama anggota dalam suatu organisasi. Karena komunikasi informal ini sifatnya santai dan ringan.
· ❤ Mencairkan Suasana
Seperti yang dikatakan sebelumnya, bahwa komunikasi informal ini bersifat ringan dan santai, maka komunikasi informal ini dapat mencairkan suasana di kala komunikasi formal mulai tegang.
· ❤ Jembatan Komunikasi Formal
Anda perlu mempelajari komunikasi informal ini sebagai intermezzo. Sama halnya dengan mencairkan suasana, bahwa komunikasi informal ini dapat dijadikan pembuka sebelum menuju ke obrolan yang sifatnya serius, agar tidak terlalu tegang dalam suatu obrolan.
· ❤ Lobbying
Anda mempelajari komunikasi informal ini dapat membawa Anda ke lobbying, dengan kata lain Anda akan bisa melakukan negosiasi dengan bahasa yang ringan dalam komunikasi informal.
Komentar
Posting Komentar